Sakit Menelan? Kenali 3 Penyebab Utama Radang Tenggorokan
Sakit Menelan? Kenali 3 Penyebab Utama Radang Tenggorokan
Radang tenggorokanadalah salah satu keluhan kesehatan paling umum yang membuat orang datang ke dokter. Rasa gatal, kering, dan nyeri saat menelan bisa sangat mengganggu aktivitas. Namun, sebelum mencari obat, penting untuk memahami apa saja penyebab radang tenggorokan, karena penanganan yang tepat bergantung pada akarnya.
Seringkali kita mengira radangini hanya disebabkan oleh bakteri, padahal ada banyak faktor lain yang bisa memicunya. Mari kita bahas tiga penyebab utamanya bersama tim medis Klinik First Care Jakarta.
1. Infeksi Virus (Penyebab Paling Umum)
Ini adalah biang keladi di balik sebagian besar (sekitar 80-90%) kasus radang tenggorokan. Jika sakit tenggorokan Anda disertai dengan gejala pilek seperti hidung meler, batuk, dan bersin, kemungkinan besar penyebabnya adalah virus.
Beberapa virus yang sering menyebabkan radang tenggorokanantara lain:
-
Rhinovirus dan Coronavirus:Penyebab utama pilek biasa ( common cold).
-
Virus Influenza:Penyebab penyakit flu, biasanya disertai demam, nyeri tubuh, dan kelelahan.
-
Virus Epstein-Barr (EBV):Penyebab mononukleosis, yang seringkali gejalanya lebih parah dan berlangsung lebih lama.
-
Virus Coxsackie:Penyebab penyakit tangan, kaki, dan mulut.
Karena disebabkan oleh virus, radang tenggorokanjenis ini tidak bisa diobati dengan antibiotik. Perawatan berfokus pada pereda gejala selagi sistem imun tubuh melawan infeksi.
2. Infeksi Bakteri
Meskipun lebih jarang, infeksi bakteri bisa menyebabkan radang tenggorokanyang lebih parah dan memerlukan pengobatan antibiotik untuk mencegah komplikasi.
Penyebab bakteri yang paling terkenal adalah Streptococcus pyogenes(Grup A Streptococcus), yang menyebabkan kondisi yang dikenal sebagai strep throat.
Gejala yang mungkin mengindikasikan infeksi bakteri meliputi:
-
Nyeri tenggorokan yang datang tiba-tiba dan sangat parah.
-
Kesulitan menelan.
-
Demam tinggi (di atas 38°C) tanpa disertai batuk atau pilek.
-
Amandel bengkak dan merah dengan bercak putih (nanah).
-
Bintik-bintik merah kecil di langit-langit mulut.
-
Pembengkakan kelenjar getah bening di leher.
3. Faktor Non-Infeksi (Iritasi dan Alergi)
Terkadang, penyebab radang tenggorokanbukanlah kuman, melainkan faktor lingkungan dan gaya hidup yang mengiritasi lapisan tenggorokan.
-
Alergi:Reaksi alergi terhadap serbuk sari, debu, bulu hewan peliharaan dapat menyebabkan post-nasal drip(lendir yang mengalir dari hidung ke tenggorokan), yang memicu iritasi dan radang.
-
Udara Kering:Menghirup udara kering, terutama di ruangan ber-AC atau saat tidur dengan mulut terbuka, dapat membuat tenggorokan terasa kasar dan gatal.
-
Iritan:Paparan asap rokok, polusi udara, atau uap kimia dapat menyebabkan iritasi kronis pada tenggorokan.
-
GERD (Gastroesophageal Reflux Disease):Naiknya asam lambung ke kerongkongan dapat menyebabkan sensasi terbakar dan radang tenggorokan, terutama di pagi hari.
-
Berteriak atau Berbicara Terlalu Lama:Penggunaan otot suara yang berlebihan dapat menyebabkan ketegangan dan sakit tenggorokan.